Taman Nasional Bali Barat, Rumah Terakhir Jalak Bali

Taman Nasional Bali Barat adalah kawasan pelestarian alam dengan ekosistem yang masih alami dan dikeloloa dengan sistem Zonasi. Awal mula dibentuknya Taman Nasional Bali Barat ini adlah untuk menjaga habibat asli Endemik Bali, yaitu Jalak Bali yang kian hari kian terancam punah. Jalak Bali ini hanya bisa kamu temui di Bali. Warnaya yang putih dengan garis biru disekitar mata membuat Jalak Bali terlihat cantik dan mempesona.

Taman nasional bali barat
Taman nasional bali barat, instagram @faliz_irfan

Selain dijadikan kawasan konservasi alam dan pelestarian satwa langka seperti Jalak Bali, Taman Nasional bali Barat juga dijadikan sebagai kawasan penelitian, ekowisata, pengembangan ilmu pengetahuan dan juga tempat untuk rekreasi.

Taman Nasional Bali Barat

Taman Nasional yang ada di Bali ini berada pada lahan seluas 19 hektar dengan 15, 5 hektarnya berupa ekosistem daratan dan 3,5 hektar lainnya adalah ekosistem air atau ekosistem laut. Taman nasional Bali Barat ini terletak di dua kabupaten yaitu kabupaten Buleleng dan kabupaten Jembarana, Bali.

Untuk wilayah ekosistem daratnya terdiri dari Ekosistem hutan Mangrove, Hutan Patai, Hutan Musim , hutan Hujan dataran rendah, Ekosistem River Rain Forest, Evergreen, dan savana. Untuk ekosistem perairannya Taman Nasional Bali Barat meliputi perairan laut dangkal dan perairan laut dalam, padang lamun, pantai berpasir serta Ekosistem Coral Reef.

Keistimewaan dari Taman Nasional Bali Barat

Kesitimewaan dari Taman Nasional bali barat tentu saja burung jalak Bali yang memiliki nama latin Leucopsar Rothschilidi. Burung yang memilik bulu putih bak kapas dengan goresan biru diskeitar matanya ini pertama kali ditemukan oleh Baron Stressmann, ahli Burung dari Inggris pada 24 maret 1911. Penemuan in terjadi ketika kapal ekspedisi Maluku II harus mendarat darurat di Singaraja Selam 3 bulan.

Burung jalak bali putih
Burung jalak bali putih, instagram @deva.p.attikasari

Saat berada di Bubunan, Stressmann menembak si Jalak Bali untuk melakukan penelitian terhadap burung endemik Bali ini. Penelitian kemudian dilanjutkan oleh Baron Victor Van Plessenn pada tahun 1925. Dia berhasil menemukan penyebaran burung jalak Bali ini dari Bubunan sampai Gilimanuk dengan jumlah yang masih sangat banyak mencapai ratusan dan masih hidup secara berkelompok.

Pada tahun 1966 masih di temukan Jalak Bali di luar Taman Nasional Bali Barat, yaitu 50 km di timur kawasan taman nasional. Namun dari tahun ke tahun kawasan penyebaran Jalak Bali semakin sempit dan satwa endemik inipun mulai masuk ke dalam zona satwa yang akan segera punah jika tidak dilestarikan.

Musim kawin Jalak Bali biasanya adalah musim hujan. Suhunya yang lembab sangat cocok untuk menetaskan telur – telur si Jalak Bali. Kalau kamu ingin mengamati secara dekat pengembangbiakan Jalak Bali seperti apa , kamu harus datang ke Teluk brumbun dan Teluk Kelor, di semenanjung Prapat Agung. Kamu bisa menyaksikan dan mengabadikan Jalak Bali dengan kamera.

Kegiatan wisata di Taman Nasional bali Barat

Selain menikmati Jalak Bali yang Indah dengan bulu putih bak kapas kamu juga bisa melihat satwa lainnya. Di Padang rumput Krepyek dan Sumberejo kamu bisa mengamati satwa liar alinnya seperti rusa, kijang, kancil dan banteng.

Untuk kamu yang ingin menikmati wisata bahari di taman nasional bali Barat, kamu bisa menikmatinya di Pulau Menjangan, Pualu Burung, Pulau gadung, Pulau kalong, Pos satu, Pos dua dan Tanjung Gelap. Kamu bisa bersnorkling, menyelam atau hanya beranang saja di sekita pualu – pulau tersebut.

Selain wisata alam, ada juga wisata sejarah dan religi yang bisa kamu lakukan di taman Nasional Bali Barat ini. Di Teluk Terima, ada makam Jayaprana, yang sering dikunjungi dan dijadikan sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu Bali. Di daerah cekik, ada monumen Operasi Lintas Laut Banyuwangi – Bali. Monumen ini dibuat sebagai wujud penghormatan terhdapa tentara perjuangan kemerdekaan Indonesia yang harus menyebarangi laut dari Banyuwangi ke Bali untuk mempertahankan kemerdekaan RI pada tahun 1946.

Wisata Lainnya Yang Keren: Menggali Sejarah Bumi di Museum Geologi Bandung

Harga Tiket Masuk taman Nasional Bali Barat

Harga tiket masuk Taman Nasional Bali Barat saat ini adalah Rp 200.000. Tarif yang sangat mahal menurut para warga sekitar karena harga yang baru ditetapkan pada tahun 2015 ini membuat jumlah wisatawan yang berkunjung menurun drastis.

Kalau kamu lapar selama berada di Bali, kamu bisa menikmati kuliner khas Buleleng seperti belayag, kue laklak, kelepon, siobak, sudang lepet, dan lainnya. Makan yang wajib kamu coba saat berada di Taman Nasional Bali Barat adalah tipat cantok yaitu ketupat berikut sayurannya yang  berbumbu kacang, mirip lotek atau gado-gado.

Tinggalkan komentar