Menyimak Kehidupan Pelukis Paling Diakui Se-Dunia di Museum Affandi

Nama lengkapnya adalah Affandi Koesoema, lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Siapa yang enggak kenal beliau? Adalah seorang maestro seni lukis atau pelukis Indonesia paling terkenal di dunia, yang hampir seluruh kehidupannya dihabiskan untuk melukis dan berkarya, hingga akhirnya beliau wafat dan juga disemayamkan di wilayah tepi sungai Gajang Wong. Ada sekitar 2.000 lukisan yang dibuat beliau, yang sudah dipamerkan ke berbagai Negara, baik Negara-negara Asia, Eropa, Amerika maupun Australia. Dan dari kebanyakan koleksi lukisan Affandi, merupakan lukisan kertas, cat air, pastel dan cat minyak yang berjumlah sekitar 300 buah.

 Museum affandi yogyakarta
Museum affandi yogyakarta, instagram @indriap97

Berkunjung ke museum Affandi ini, sudah pasti kita akan balik ke masa paling lalu. Mengenali sejarah manusia yang tercatat guna mengenang sekaligus memberi semangat bagi yang masih hidup untuk tetap berkarya. Di museum Affandi ini, kamu bisa melihat karya-karya besar dan bernilai seni tinggi pada masa sang maestro Affandi hidup. Mulai dari lukisannya, alat transportasi yang digunakan beliau sampai tempat tinggal atau rumah beliau semasa hidup. Dan sekarang sudah menjadi tempat sanggar untuk membina dan mengajarkan melukis bagi anak-anak yang berbakat melukis.

Di museum Affandi ini, terdiri 3 macam galeri. Apa aja? Baca terus.

  1. Galeri I

Ini adalah galeri pertama yang juga menjadi tempat pembelian tiket masuk dan menjumpai pusat informasi. Galeri pertama ini, dibuka sejak tahun 1962, yang memajang beberapa lukisan sang Maestro mulai dari awal beliau berkarya sampai masa hidupnya berakhir. Jenis lukisan yang dipajang adalah lukisan sketsa. Enggak cuma itu, di galeri pertama ini, kamu bisa melihat kendaraan yang pernah beliau pakai, yaitu mobil Colt Gallan berwarna kuning kehijauan tahun 1976, ada juga sepeda Reliegh tahun 1975 yang terlihat amat kuno tetapi masih mengkilap, juga sandal jepit, ember, kain, kuas, sarung bermotif kotak-kotak, kliping berita koran, beberapa foto kenangan sang maestro serta pipa cangklong yang menjadi benda kesayangan Affandi serta beberapa piagam penghargaan yang pernah beliau terima. Dan satu lagi yang enggak ketinggalan, yaitu terdapat sebuah patung sang maestro Affandi bersama Kartika, putrinya.

  1. Galeri II

Kalau di galeri yang kedua, kamu bakal melihat beberapa lukisan dari pelukis lain yang pernah ia tamping. Baik pelukis pemula atau pelukis senior, seperti; Popo Iskandar, Rusli, Hendra, Fajar Sidik, Basuki Abdullah, S. Sujoyono, Bagong Kusudiarjo, Mochtar Apin, Barli, Wahdi S dan lain sebagainya. Galeri kedua ini diresmikan sekitar tahun 1988. Tempat ini memilki dua lantai dengan dipajang sebuah lukisan. Pada lantai pertama, kamu bisa melihat lukisan-lukisan yang berjenis abstrak. Sedangkan di lantai kedua, paling banyak memajang lukisan bercorak realis.

  1. Galeri III

Pada sekitar tahun 1997, galeri ketiga ini selesai di bangun. Kalau di galeri ini, kamu akan melihat lukisan-lukisan baru yang terpajang rapih hasil karya anak sang Maestro, yaitu Kartika Affandi. Di buat pada tahun 1999. Bangunan galeri ini cukup unik, membentuk garis melengkung dengan atap membentuk pelepah daun pisang. Di galeri ini memiliki 3 lantai. Lantai paling dasar, sebagai tempat menyimpan koleksi lukisan, lantai kedua dijadikan tempat perawatan dan perbaikan lukisan dan lantai yang paling atas adalah tempat untuk anak-anak yang ingin mengasah bakat atau belajar melukis. Di sekitar galeri ini juga, kamu bisa menemukan sebuah menara. Dari menara tersebut, kamu bisa melihat pemandangan indah. Mulai dari seluruh bagian museum Affandi ini, sungai Gajah Wong, sampai aktifitas kendaraan di jalan raya. Di sekitarnya juga, kamu bisa melihat langsung rumah keluarga sang maestro, anak dan istrinya dengan arsitektur yang unik.

Konsep rumah sang maestro adalah….

Konsep rumah sang maestro yang begitu cantik adalah rumah panggung dengan tiang penyangga utama berbahan kayu dan beton. Sedangkan pada bagian atap, kamu bisa melihat dengan bentuk pelepah daun pisang yang berbentuk lengkung berbahan sirap. Pada lantai paling atas, digunakan sebagai kamar pribadi sang maestro, sedangkan pada lantai bawah rumah ini, menyediakan sebuah tempat makan yang bernama, Kafe Loteng. Menu yang disediakan seperti makanan dan minuman pada umumnya. Lalu, di sekitarnya ada sebuah gerobak yang berfungsi sebagai musholla. Keren, deh.

Ada baiknya sebelum kamu pulang, untuk menyediakan waktu sejenak dan mampir di rumah abadi Affandi. Perlu diketahui, Affandi meninggal pada 23 Mei 1990. Di sekitar pemakaman itu, dihiasi oleh pohon mawar yang rimbun. Dan enggak ketinggalan adalah membeli dan membawa oleh-oleh atau souvenir dari museum ini.

Wisata Menarik Lainnya: Rumah Pohon Jogja Yang tinggal Kenangan karena Hangus Terbakar

Lokasi Museum Affandi

Museum Affandi bisa kamu temui di Jl. Laksda Adisucipto No. 167, Daerah Istimewa Yogyakarta – Indonesia.

Harga Tiket Masuk Dan Jam Buka Museum Affandi

Harga tiket masuk museum affandi berkisar mulai dari;

  • Wisatawan lokal; Rp. 20.000 rupiah (sudah termasuk softdrink)
  • Wisatawan asing; Rp. 50.000 rupiah (sudah termasuk softdrink dan souvenir)

Museum Affandi dibuka mulai jam; 09.00 – 16.00 Wib.

Tertarik untuk mengunjungi museum Affandi ini? Bagi kamu yang suka hal yang berkaitan dengan melukis, wajib mengunjungi tempat wisata satu ini. Karena, tempat ini akan membuat kamu menambah ilmu dan wawasan baru, khusunya dalam dunia lukis.

Tinggalkan komentar